Klungkung,- Kasdim 1610/Klungkung Mayor Cba Ketut Sudiarta menghadiri kegiatan Kajian Optimalisasi Retribusi Pariwisata Kabupaten Klungkung, Kamis ( 06/02/25 ) malam.
Kegiatan ini dilaksanakan di Hotel Wyndham Taman Sari Jivva Resort, Pantai Lepang, Dusun Lepang, Desa Takmung, Kecamatan Banjarangkan yang turut dihadiri oleh Kepala Perwakilan BPKP Provinsi Bali, Pj. Bupati Klungkung beserta instnasi dan unsur terkait.
Dalam sambutannya, Pj Bupati Klungkung I Nyoman Jendrika menyampaikan bahwa pentingnya optimalisasi retribusi pariwisata untuk mendukung pembangunan daerah. Menurutnya, sektor pariwisata adalah salah satu pilar utama ekonomi di Kabupaten Klungkung, sehingga pengelolaan yang efektif, efisien, dan transparan terhadap retribusi pariwisata menjadi kunci dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Besar harapannya kajian ini mampu menjadi dasar yang kuat bagi penyusunan kebijakan yang tidak hanya meningkatkan PAD tetapi juga memberikan dampak positif bagi masyarakat dan pelaku usaha di sektor pariwisata, ungkapnya”
Konsep penataan pariwisata Nusa Penida perlu dengan cermat, segmentasi pasar perlu menjadi pertimbangan. Hal ini akan mempengaruhi kebijakan-kebijakan daerah untuk pengelolaan potensi tersebut. dalam kegiatan ini kami berharap mendapat pencerahan dan menjadi penyemangat kami dalam mengelola potensi pariwisata Nusa Penida,’imbuhnya.
Rangkaian kegiatan dilanjutkan dengan paparan Kepala Lembaga Penelitian IPDN, Dr. Ir. ihwan Sudrajat, MM yang intinya menjekaskan bahwa Kabupaten Klungkung memiliki potensi dan posisi yang cukup strategis sebagai daerah “hinterland” dari pusat pertumbuhan pariwisata Bali yang terkonsentrasi di Kabupaten Badung dan Kota Denpasar.
Oleh karena itu, sejatinya Kabupaten Klungkung sudah memiliki cukup potensi, kemudian regulasi untuk pengelolaan dan pemanfaatan juga sudah tersedia dan prinsip-prinsip ekonomi juga mendukung. Dibutuhkan semangat dan komitmen untuk mengambil kebijakan yang tepat. dalam pengelolaan potensi retribusi daerah, sedianya menggunakan prinsip jasa usaha, layaknya mengelola unit usaha mempertimbangkan biaya investasi atau produksi,’ungkapnya.
Sementara itu saat dikonfirmasi terkait kegiatan tersebut, Kasdim 1610/Klungkung Mayor Cba Ketut Sudiarta mengatakan, salah satu fokus kajian adalah peningkatan fasilitas dan infrastruktur pariwisata yang diharapkan mampu menarik lebih banyak wisatawan, baik domestik maupun mancanegara.
Menurutnya, kegiatan ini juga menjadi momentum penting untuk menggalang kolaborasi antara pemerintah daerah, aparat penegak hukum, pelaku usaha pariwisata, dan masyarakat dalam membangun sistem pengelolaan retribusi yang terintegrasi.
Semoga hasil kajian yang dipaparkan dapat menjadi landasan strategis bagi Pemerintah Kabupaten Klungkung dalam mengelola retribusi pariwisata secara lebih optimal. Selain itu, sinergi antara Forkopimda dan berbagai elemen masyarakat menjadi langkah konkret untuk mewujudkan Klungkung sebagai destinasi wisata unggulan di Bali dengan pengelolaan yang transparan, inovatif, dan berkelanjutan,’tegas Kasdim. ( Pendim 1610/Klungkung ).