Filosofi Tepung Tawar Hidup Kembali: Makna Mendalam Dibalik Setiap Langkah dalam Penyambutan Tim Wasev TMMD di Nunukan

NUNUKAN – Suasana meriah, haru, dan penuan kegembiraan menyelimuti kota Nunukan ketika rombongan Tim Pengawasan dan Evaluasi (Wasev) dari Markas Besar Tentara Nasional Indonesia (Mabes TNI) tiba untuk meninjau langsung perkembangan Program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-124 yang dilaksanakan oleh Kodim 0911/Nunukan.

Kedatangan delegasi penting ini, yang dipimpin oleh Jenderal Bintang Satu, disambut dengan sebuah upacara penyambutan yang kaya akan unsur budaya lokal, menandakan betapa eratnya hubungan antara program pembangunan yang diusung TNI dengan akar tradisi masyarakat setempat. Dari sekian banyak elemen sambutan yang disajikan, salah satu yang paling menyita perhatian dan meninggalkan kesan mendalam adalah persembahan Tari Tepung Tawar adat Tidung.

Tarian ini, dengan gerakan-gerakannya yang anggun dan penuh makna, digarap dan disajikan dengan penuh kekhidmatan, tidak sekadar sebagai pertunjukan seni belaka, melainkan sebagai ungkapan penghormatan yang tulus dan ucapan ‘selamat datang’ yang hangat dari hati bagi para tamu kehormatan yang telah menempuh perjalanan jauh dari ibu kota negara. Tarian Tepung Tawar, yang telah mengakar kuat dalam tradisi masyarakat Tidung, secara turun temurun menjadi bagian penting dari ritual penyambutan tamu, memiliki fungsi simbolis yang jauh melampaui estetika semata.

Di balik setiap untaian gerakan tangan yang gemulai, setiap lirikan mata yang penuh keramahan, dan setiap ekspresi wajah yang memancarkan kebahagiaan dari para penari, tersimpan rasa kebanggaan yang luar biasa atas kesempatan langka ini. Sofia, salah seorang penari muda yang dengan penuh semangat menjadi bagian dari barisan penyambut Jenderal Bintang Satu beserta seluruh jajaran Tim Wasev, mengungkapkan perasaannya dengan lugas dan tulus. “Saya pribadi senang sekali, merasa sangat terhormat mendapatkan kesempatan emas untuk menari dan secara langsung menyambut tim wasev yang telah tiba di Nunukan dalam rangka meninjau kegiatan TMMD Kodim 0911/Nunukan,” ujar Sofia, dengan mata berbinar dan senyum tak lepas dari wajahnya.

Ungkapan rasa syukur dan kebahagiaan ini mencerminkan tidak hanya antusiasme pribadi, tetapi juga pengakuan yang luas dalam komunitas seni tari lokal Nunukan akan betapa pentingnya peran mereka dalam menyambut tamu-tamu negara. Momen ini tidak hanya membuktikan bahwa kesenian tradisional masih hidup dan relevan, tetapi juga menjadi panggung bagi para seniman muda untuk menunjukkan bakat mereka sekaligus melestarikan warisan budaya nenek moyang. Penyambutan ini menjadi bukti nyata bahwa pembangunan infrastruktur yang dilakukan oleh TMMD tidak menepikan pentingnya pelestarian nilai-nilai luhur budaya bangsa.

Pemandangan ketika Brigjen TNI Raja Benny Arifin, selaku Ketua Tim Wasev, beserta seluruh anggota rombongannya, melangkah disambut dengan penuh tata krama dan penghormatan oleh para penari Tarian Tepung Tawar pada hari Selasa, 20 Mei 2025, menjadi potret visual yang kuat tentang harmonisasi antara upaya pembangunan fisik yang diinisiasi oleh TNI dengan kekayaan warisan budaya lokal yang dijunjung tinggi oleh masyarakat.

Setiap detail koreografi tarian, mulai dari gerakan tangan yang lemah gemulai dan penuh makna, ekspresi wajah yang memancarkan keramahan dan ketulusan, hingga langkah-langkah kaki yang lincah namun tetap tertata rapi, secara simbolis mengiringi momen pengalungan kain penyambutan kepada para tamu. Prosesi pengalungan kain ini, dalam tradisi masyarakat Tidung, merupakan simbol penerimaan dan penghormatan tertinggi bagi tamu agung. Namun, makna Tarian Tepung Tawar jauh melampaui sekadar keindahan visual dan ritual penyambutan. Tarian ini sejatinya mengandung doa-doa yang mendalam untuk keselamatan, kelancaran segala urusan, dan membersihkan aura negatif, sebuah representasi nyata dari kearifan lokal yang senantiasa menyertai setiap langkah dan upaya pembangunan yang akan dilaksanakan di bawah payung TMMD.

Kehadiran Tarian Tepung Tawar sebagai elemen sentral dalam acara penyambutan ini semakin memperkuat keyakinan bahwa program TMMD yang digagas oleh TNI bukan semata-mata berfokus pada pembangunan infrastruktur fisik (seperti perbaikan jalan, pembangunan jembatan, atau renovasi fasilitas umum) dan kegiatan non-fisik (seperti sosialisasi kesehatan, pelatihan keterampilan, atau penyuluhan pertanian dan perkebunan), melainkan juga berfungsi sebagai jembatan kultural yang menghubungkan erat antara institusi TNI dengan masyarakat lokal beserta seluruh khazanah budayanya. Ini merupakan manifestasi konkret dari konsep “Manunggal” yang menjadi inti dari TMMD, di mana TNI membuktikan komitmennya untuk berbaur dan menyatu dengan denyut kehidupan masyarakat, menghargai, merangkul, dan melestarikan warisan leluhur di tengah denyut dan perkembangan pembangunan nasional yang terus bergerak maju. Kemampuan TMMD untuk mengintegrasikan aspek pembangunan material dengan penghargaan terhadap kekayaan budaya lokal menjadikannya program yang holistik dan berkelanjutan.

Program TMMD ke-124 yang dilaksanakan oleh Kodim 0911/Nunukan, yang berpusat di Kelurahan Mansapa, Kecamatan Nunukan Selatan, merupakan sebuah upaya kolaboratif multisektoral yang melibatkan sinergi antara berbagai instansi pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, dan partisipasi aktif dari seluruh elemen masyarakat. Fokus utama dari program ini adalah peningkatan signifikan dalam hal infrastruktur dasar serta peningkatan kualitas hidup masyarakat secara menyeluruh, sebuah wujud nyata dari semangat “Manunggal” yang diarahkan demi kemajuan dan kesejahteraan seluruh masyarakat Nunukan. Rangkaian kegiatan TMMD ke-124 ini sendiri telah direncanakan untuk berjalan secara intensif hingga tanggal 4 Juni 2025 mendatang, diharapkan akan mampu memberikan dampak positif yang signifikan dan berkelanjutan bagi kemajuan wilayah dan kehidupan masyarakat setempat, membuktikan bahwa pembangunan yang merata dan berakar pada budaya lokal adalah kunci kemajuan (0911).

Admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *