ACEH JAYA – Dalam upaya berkelanjutan mengatasi konflik antara satwa liar dan manusia di wilayah Pasie Raya, Komandan Posramil Pasie Raya Kodim 0114/Aceh Jaya, Serka Zulkifli Tanjung, hari Kamis (05/06/25), menghadiri Musyawarah Komitmen Bersama yang melibatkan berbagai pihak. Pertemuan penting ini berlangsung di Aula Kantor Camat Pasie Raya, Desa Tuwi Kareng, Kecamatan Pasie Raya, dan fokus pada rencana tindak lanjut pemasangan power fencing (pagar listrik) sepanjang 6 kilometer.
Musyawarah ini dihadiri oleh jajaran Muspika Pasie Raya, perwakilan Pemerintah Daerah Aceh Jaya, Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh, serta mitra konservasi dari organisasi Flora/Fauna, CRU (Conservation Response Unit). Hadir pula perwakilan warga masyarakat dari pemukiman Sarah Raya, yang merupakan wilayah terdampak konflik satwa liar.
Serka Zulkifli Tanjung menyatakan bahwa keterlibatan TNI dalam forum ini adalah bentuk dukungan terhadap upaya konservasi dan perlindungan masyarakat dari dampak konflik satwa liar. “Kami mendukung penuh langkah-langkah konkret seperti pemasangan power fencing ini, yang diharapkan dapat menjadi solusi efektif untuk mengurangi interaksi negatif antara satwa liar dan masyarakat, terutama gajah liar yang sering masuk ke pemukiman warga,” ujar Serka Zulkifli.
Agenda utama musyawarah adalah penandatanganan berita acara komitmen bersama antara seluruh pihak terkait, yang menunjukkan keseriusan dan dukungan kolektif terhadap proyek pemasangan power fencing. Setelah penandatanganan, sesi dilanjutkan dengan pemaparan dan diskusi mengenai mekanisme teknis pemasangan power fencing oleh tim teknis dari BKSDA Aceh. Pemaparan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang jelas kepada semua pihak, termasuk masyarakat, tentang cara kerja dan manfaat pagar listrik tersebut.
Perwakilan BKSDA Aceh menjelaskan bahwa power fencing merupakan salah satu cara paling efektif untuk meminimalisir gajah masuk ke areal perkebunan dan permukiman warga tanpa melukai satwa tersebut. “Ini adalah solusi jangka panjang yang kami harapkan dapat menciptakan harmoni antara manusia dan satwa liar, sekaligus melindungi mata pencarian masyarakat,” jelas perwakilan BKSDA.
Diharapkan, dengan adanya komitmen bersama dan sosialisasi teknis ini, proyek pemasangan power fencing dapat segera terealisasi dan memberikan dampak positif yang signifikan bagi masyarakat Desa Tuwi Kareng dan sekitarnya, serta bagi kelestarian satwa liar. Kehadiran TNI dalam musyawarah ini semakin memperkuat sinergi lintas sektoral dalam menjaga kelestarian lingkungan dan kenyamanan masyarakat.(0114).