NUNUKAN – Di bawah sapaan mentari Nunukan yang hangat, cerita inspiratif terukir di Kelurahan Mansapa, Kecamatan Nunukan Selatan. Bukan sekadar rutinitas harian, melainkan potret sinergi yang menggetarkan: Satuan Tugas (Satgas) TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Ke-124 Kodim 0911/Nunukan bersama masyarakat setempat, bahu membahu, membangun asa, pondasi demi pondasi, untuk sebuah jembatan.
Gambaran peluh membasahi dahi, tangan-tangan yang saling menguatkan, serta fokus yang tertuju pada satu tujuan – mempersisikan kedudukan rangka jembatan kayu agar mencapai keseimbangan sempurna – adalah wujud paling nyata dari semangat gotong royong yang menjadi denyut nadi program TMMD ini di Nunukan, Minggu (18/05).
Letda Czi Afrizal, staf Satgas TMMD Ke-124 Kodim 0911/Nunukan, dengan bangga menjelaskan bahwa pemandangan luar biasa ini adalah bagian dari aktivitas hari kedua TMMD. Fokus utama? Merangkai kerangka jembatan. Dan materialnya? Tak main-main, balokan-balokan kayu ulin legendaris, sang “kayu besi” asli Kalimantan.
Mengapa ulin? Jawabannya terletak pada keuletan, kekuatan, dan ketahanannya yang telah teruji, terutama di tengah iklim tropis yang lembab. Kayu ulin bukan hanya material konstruksi, ia adalah jaminan bahwa jembatan ini akan berdiri kokoh, melayani, dan menyambungkan impian masyarakat Mansapa untuk waktu yang sangat lama. Ini bukan sekadar pembangunan, ini adalah investasi masa depan.
Jembatan ini, sebagai salah satu sasaran fisik utama TMMD Ke-124, akan menjadi jalur vital. Namun, program ini tak berhenti di situ. Bersamaan dengan pembangunan jembatan, TMMD Ke-124 juga menggarap pembuatan badan jalan baru sepanjang 2.600 meter dengan lebar 6 meter. Sebuah proyek ambisius yang akan merobohkan tembok isolasi, melancarkan akses transportasi hasil pertanian, mempermudah distribusi barang, dan tentu saja, meningkatkan mobilitas sehari-hari seluruh warga Mansapa. Ini adalah langkah konkret menuju pertumbuhan ekonomi lokal dan peningkatan kualitas hidup.
TMMD Ke-124 di Nunukan ini telah bergulir sejak 6 Mei lalu, menandai dimulainya sebuah fase pembangunan intensif yang akan berlangsung hingga 4 Juni 2025. Selama periode ini, bukan hanya infrastruktur fisik yang dibangun. Program lintas sektoral ini juga menyentuh aspek non-fisik yang tak kalah penting: peningkatan kesejahteraan sosial, pendidikan, kesehatan, serta penumbuhan kesadaran bela negara dan cinta tanah air.
Semua kekuatan, semua daya, dipusatkan di Kelurahan Mansapa, Kecamatan Nunukan Selatan. Pemilihan lokasi ini bukan tanpa alasan. Ia adalah bukti nyata prioritas pemerintah dalam mendorong pembangunan dan pemerataan kesejahteraan di wilayah ini, memastikan bahwa setiap tetes keringat yang tumpah, setiap rupiah yang dibelanjakan, benar-benar dirasakan manfaatnya secara langsung oleh seluruh lapisan masyarakat.
TMMD Ke-124 bukan hanya proyek pembangunan fisik semata. Ia adalah manifestasi dari kemanunggalan TNI dan Rakyat, sebuah gerakan kebersamaan yang membuktikan bahwa dengan bersatu, tidak ada tantangan yang tidak bisa diatasi, dan impian untuk Nunukan yang lebih baik, lebih maju, dan lebih sejahtera, akan segera terwujud, satu jembatan, satu jalan, satu langkah maju pada satu waktu.(0911).