MANADO – Kodim 1309/Manado bersama Pemerintah Daerah dan masyarakat dari Kelurahan Pakowa dan Ranotana Mapalus bergotong royong melakukan pembersihan sisa-sisa banjir yang melanda kedua wilayah tersebut pada Sabtu, 3 Mei 2025.
Kegiatan ini merupakan bentuk respons cepat dan kepedulian bersama terhadap dampak banjir yang sebelumnya melumpuhkan aktivitas warga dan merusak fasilitas umum serta lingkungan pemukiman. Personel TNI dari Kodim 1309/Manado turun langsung bersama aparat kelurahan, petugas kebersihan, dan warga setempat untuk mengangkat lumpur, sampah, dan puing-puing yang terbawa banjir.
Komandan Kodim 1309/Manado menyampaikan bahwa kegiatan ini tidak hanya bertujuan untuk memulihkan kondisi lingkungan, tetapi juga menumbuhkan kembali semangat kebersamaan di tengah masyarakat. “Gotong royong ini adalah bagian dari upaya kita semua untuk bangkit bersama. Ini juga mencerminkan semangat Mapalus yang merupakan warisan luhur budaya Minahasa,” ujar Dandim.
Mapalus sendiri adalah nilai budaya khas Minahasa yang berarti “saling memberi” atau “saling membantu”, dan selama ini telah menjadi pilar penting dalam membangun solidaritas dan kekuatan sosial masyarakat Sulawesi Utara. Semangat inilah yang tampak nyata di lapangan saat masyarakat tanpa ragu bersatu membersihkan lingkungan mereka.
Lurah Pakowa dan Lurah Ranotana Mapalus turut mengapresiasi langkah cepat dan sinergi antara TNI, pemerintah daerah, dan masyarakat. Menurut mereka, kekompakan ini menjadi bukti nyata bahwa kebersamaan adalah kunci utama dalam menghadapi bencana dan membangun kembali kehidupan pasca musibah.
Masyarakat yang terlibat pun merasa bersyukur atas dukungan dan kehadiran aparat TNI di tengah-tengah mereka. Selain membersihkan lingkungan, kegiatan ini juga menjadi sarana edukasi tentang pentingnya kesiapsiagaan bencana dan menjaga kebersihan lingkungan untuk mencegah bencana serupa di masa mendatang.
Melalui aksi nyata ini, Kodim 1309/Manado bersama elemen masyarakat telah menunjukkan bahwa nilai-nilai budaya lokal seperti Mapalus masih sangat relevan dan kuat sebagai landasan untuk membangun kebersamaan, terutama di saat-saat sulit.
