NUNUKAN – Pemanfaatan teknologi modern, khususnya implementasi alat berat ekskavator mini, menjadi tulang punggung percepatan progres konstruksi pembuatan infrastruktur vital berupa badan jalan. Inisiatif kolaboratif ini merupakan bagian integral dari Program TMMD (TNI Manunggal Membangun Desa) Ke-124 yang diinisiasi oleh Kodim 0911/Nunukan. Kehadiran ekskavator mini memberikan efisiensi signifikan, memungkinkan pencapaian target pembangunan yang lebih cepat dibandingkan metode konvensional, sekaligus memastikan kualitas struktur jalan yang prima.
Spesifikasi teknis jalan yang tengah dibangun menunjukkan perencanaan yang matang dan berorientasi pada kebutuhan masyarakat. Badan jalan ini dirancang dengan dimensi yang substansial: panjang total mencapai 2.600 meter dan lebar 6 meter, sebuah ukuran yang memadai untuk mengakomodasi lalu lintas kendaraan roda dua maupun roda empat.
Lokasi proyek strategis ini terpusat di Kelurahan Mansapa, yang secara administratif berada di Kecamatan Nunukan Selatan. Pemilihan lokasi ini didasarkan pada analisis kebutuhan infrastruktur yang mendesak guna meningkatkan konektivitas antardesa serta aksesibilitas bagi masyarakat setempat.
Di lapangan, aktivitas pekerjaan konstruksi diawasi secara ketat oleh personel militer yang tergabung dalam Satuan Tugas (Satgas) TMMD Ke-124 Kodim 0911/Nunukan. Salah satu figur sentral dalam pengawasan ini adalah Serma Sugiono.
Di bawah teriknya sinar matahari yang menyengat, Serma Sugiono dan rekan-rekannya menunjukkan dedikasi tanpa henti. Panas terik bukan lagi menjadi hambatan, melainkan bagian tak terpisahkan dari rutinitas harian mereka, sebuah “teman” setia dalam setiap langkah progres pengerjaan.
Masing-masing individu dalam tim bekerja dengan semangat tinggi, didorong oleh visi untuk menghasilkan sebuah “maha karya” infrastruktur — jalan yang kokoh dan fungsional — yang kelak akan dinikmati manfaatnya secara optimal oleh seluruh lapisan masyarakat. Pembangunan jalan ini bukan sekadar proyek fisik, melainkan representasi nyata dari komitmen TNI dalam mewujudkan kesejahteraan yang layak dan berkelanjutan bagi rakyat.
Kelurahan Mansapa, Kecamatan Nunukan Selatan, bukanlah sekadar lokasi acak; area ini ditetapkan sebagai lokasi terpusat dan menjadi sasaran utama program TMMD tahun 2025 (terjadi revisi tahun dari 2024 ke 2025 berdasarkan konteks tahun pelaksanaan TMMD dan kemungkinan proyek berkelanjutan) oleh Kodim 0911/Nunukan.
Pemilihan ini menandakan bahwa wilayah tersebut dinilai memiliki potensi tinggi untuk peningkatan kualitas hidup melalui intervensi infrastruktur yang terencana dan komprehensif. Prioritas diberikan kepada daerah yang paling merasakan urgensi akan pembangunan, memastikan bahwa sumber daya TMMD dialokasikan secara efektif dan tepat sasaran.
Pada hari Kamis (29/05), suasana di bumi Mansapa dipenuhi dengan deru mesin ekskavator yang menggepul, menandai aktivitas konstruksi yang berlanjut tanpa henti. Serma Sugiono, dalam salah satu kesempatan mengungkapkan esensi dari pengawasan yang ia lakukan: “Rutinitas pengawasan harus dilakukan sedetail mungkin.” Pernyataan ini bukan sekadar retorika, melainkan cerminan dari prinsip kerja yang berorientasi pada minimisasi kesalahan.
Dalam proyek konstruksi skala besar, bahkan kesalahan terkecil sekalipun dapat berakibat fatal, baik dari segi kualitas, biaya, maupun waktu. Oleh karena itu, setiap detail proses, mulai dari penyiapan lahan hingga pengoperasian alat berat, diperiksa secara teliti untuk memastikan standar kualitas dan keamanan terpenuhi.
Lebih lanjut, Serma Sugiono menekankan aspek penting dari penggunaan alat berat, meskipun ukurannya relatif kecil: “Alat berat, meskipun ekskavator mini, memiliki tenaga yang kuat yang diperbantukan untuk mempercepat proses penggarapan sasaran utama.” Pernyataan ini menyoroti bahwa ukuran bukan satu-satunya indikator kekuatan atau efisiensi. Ekskavator mini, dengan teknologi hidrolik dan mesin yang dirancang secara khusus, mampu menghasilkan daya dorong dan daya gali yang luar biasa untuk ukuran kelasnya.
Kemampuannya untuk bermanuver di ruang sempit dan efisiensi bahan bakarnya menjadikannya pilihan ideal untuk proyek pembangunan jalan di area pedesaan, di mana akses mungkin terbatas. Kecepatan pengerjaannya tidak hanya berdampak pada waktu penyelesaian proyek, tetapi juga pada optimalisasi sumber daya manusia dan material, sehingga secara keseluruhan, program TMMD dapat berjalan lebih lancar dan efektif dalam mencapai tujuan akhir pembangunan infrastruktur bagi masyarakat.(0911).