NUNUKAN – Di tengah hiruk-pikuk aktivitas pembangunan yang tak kenal henti, armada truk pengangkut material vital terus melaju dengan kecepatan tinggi. Bukan sembarang material, melainkan timbunan pilihan berupa basecourse, material dasar yang sangat krusial untuk konstruksi jalan berkualitas, kini menjadi pemandangan sehari-hari di Nunukan. Kendali penuh atas percepatan distribusi dan pemanfaatan material ini berada di tangan Satuan Tugas TNI Manunggal Membangun Desa (Satgas TMMD) Ke-124 Kodim 0911/Nunukan. Dedikasi dan efisiensi yang ditunjukkan membuktikan komitmen luar biasa Angkatan Darat dalam mendukung percepatan pembangunan infrastruktur di daerah perbatasan.
Aktivitas masif ini adalah manifestasi nyata dari keseriusan Kodim 0911/Nunukan dalam menjalin sinergi yang kokoh dengan berbagai pihak, guna mengakselerasi pembangunan lintas sektoral yang berorientasi pada peningkatan kesejahteraan masyarakat. Fokus utama dari upaya kolaboratif ini adalah pengerjaan pembangunan badan jalan sepanjang 2.600 meter dengan lebar ideal 6 meter, sebuah arteri penting yang akan menghubungkan dan menghidupkan mobilitas di Kelurahan Mansapa, Kecamatan Nunukan Selatan. Proyek jalan ini bukan sekadar pembangunan fisik, melainkan jembatan menuju pemerataan ekonomi dan peningkatan aksesibilitas bagi warga setempat.
Pada hari Minggu (01/06/25). Dansatgas TMMD Ke-124 Kodim 0911/Nunukan, Letkol Inf Albert Frantesca, M.Han, mengemukakan urgensi pencapaian target proyek. Dalam keterangannya yang tegas dan penuh keyakinan, beliau menekankan bahwa seluruh sasaran TMMD, baik sasaran fisik maupun non-fisik, harus rampung 100 persen sebelum batas waktu yang ditetapkan, yaitu 4 Juni 2025. Batas waktu ini bukan hanya angka, melainkan simbol komitmen dan presisi dalam pelaksanaan program yang memiliki dampak luas.
“Kami bertekad untuk memanfaatkan setiap detik waktu yang tersisa secara maksimal,” ujar Dansatgas, menggambarkan intensitas kerja di lapangan. Untuk mendukung target monumental ini, puluhan unit truk dikerahkan tanpa henti. Truk-truk ini menjadi tulang punggung dalam pendistribusian material basecourse, memastikan pasokan yang stabil dan berkelanjutan ke lokasi pembangunan. Logistik yang terencana dengan baik menjadi kunci keberhasilan dalam menghadapi tantangan medan dan waktu.
Letkol Albert Frantesca mengakui, “Memang, fokus terberat pada pelaksanaan TMMD kali ini adalah pembangunan badan jalan.” Tantangan ini tidak hanya terletak pada skala proyek yang besar, tetapi juga pada kompleksitas teknis dan manajerial. Namun, berkat perencanaan yang matang, detail, serta koordinasi yang efektif antar elemen Satgas dan pihak terkait, seluruh tahapan proyek berjalan dengan lancar dan sesuai jadwal yang telah ditetapkan. Perencanaan strategis yang komprehensif telah mengantisipasi berbagai potensi kendala, memungkinkan adaptasi cepat terhadap situasi lapangan.
Dalam menghadapi dinamika alam yang seringkali tak terduga, Dansatgas menunjukkan sikap realistis namun optimis. “Kalau kendala alam itu (cuaca), ya mau seperti apa lagi? Ini di luar kuasa kita,” ujarnya, mengakui pengaruh elemen tak terkendali seperti hujan lebat atau kondisi tanah. Namun, di tengah ketidakpastian tersebut, beliau menegaskan dengan penuh keyakinan, “Namun kita pastikan badan jalan ini akan selesai sebelum waktu penutupan TMMD mendatang.” Keyakinan ini didasari oleh kerja keras tanpa lelah, manajemen sumber daya yang efisien, dan semangat pantang menyerah dari seluruh tim. Setiap titik kendala menjadi peluang untuk berinovasi dan mencari solusi terbaik.
Untuk mempercepat progres pembangunan, Letkol Albert Frantesca mengungkapkan bahwa seluruh alat berat yang tersedia dikerahkan secara optimal. “Alat berat seperti ekskavator maupun bulldozer kita kerahkan,” tegasnya. Penggunaan alat berat modern dan efisien ini memungkinkan percepatan penggalian, perataan, dan pemadatan tanah, sehingga dapat menuntaskan pekerjaan berat dalam waktu singkat. “Pokoknya semaksimal mungkin kita pacu,” tambahnya, menegaskan bahwa tidak ada sumber daya yang akan disia-siakan dalam upaya mencapai target. Lebih dari sekadar infrastruktur, pembangunan ini adalah investasi nyata untuk masa depan. “Hal ini agar kesejahteraan masyarakat merata, sehingga mereka dapat merasakan manfaatnya TMMD secara langsung dan berkelanjutan,” pungkas Letkol Albert Frantesca, mengakhiri pernyataannya dengan visi yang jelas: bahwa setiap jengkal jalan yang dibangun adalah langkah konkret menuju peningkatan kualitas hidup dan pemerataan pembangunan di seluruh pelosok Nunukan.(0911).