Mengenang gempa dan tsunami yang melanda Aceh, Babinsa Koramil 07 Johan pahlawan ajak warga masyarakat mengadakan Zikir dan Do,a bersama

ACEH BARAT – Mengenang 20 tahun musibah gempa dan tsunami yang melanda Aceh pada 26 Desember 2004, masyarakat Aceh, khususnya di Desa Suak Indrapuri, menggelar berbagai acara untuk mengenang peristiwa yang telah menorehkan luka mendalam bagi banyak keluarga. Salah satunya adalah kegiatan doa bersama yang diadakan oleh Babinsa Koramil 07 Johan Pahlawan Kodim 0105/Aceh Barat, Serda Sawawi, bersama masyarakat desa Suak Indrapuri kecamatan Johan pahlawan. Kamis, (26-12-2024)

Kegiatan ini dilakukan sebagai bentuk penghormatan kepada para korban gempa dan tsunami serta untuk mempererat rasa kebersamaan di tengah-tengah masyarakat.

Kegiatan doa bersama ini diawali dengan pembacaan doa yang dipanjatkan oleh seluruh warga desa, baik laki-laki maupun perempuan, tua maupun muda. Doa-doa yang dipanjatkan mencakup permohonan agar arwah para korban tsunami diberikan kelapangan kubur, diampuni segala dosa-dosanya, dan diberi tempat terbaik di sisi Allah SWT, yaitu surga. Selain itu, doa juga dipanjatkan untuk ketahanan mental dan fisik masyarakat Aceh yang telah berhasil bangkit dari trauma akibat bencana tersebut. Harapan agar Aceh selalu dilimpahkan kedamaian dan keselamatan pun turut menjadi bagian dari doa bersama ini.

Serda Sawawi menjelaskan bahwa kegiatan doa bersama ini sangat penting, tidak hanya untuk mengenang para korban yang telah meninggal, tetapi juga untuk memperingatkan kita semua akan pentingnya menjaga rasa persatuan dan saling peduli. Seiring berjalannya waktu, meskipun Aceh telah banyak mengalami perubahan, semangat gotong royong dan kebersamaan yang tercipta pasca-tsunami harus tetap dipelihara sebagai warisan yang berharga. Musibah yang terjadi dua dekade lalu mengajarkan kepada masyarakat bahwa kehidupan ini penuh dengan ujian, namun dengan keimanan, kesabaran, dan kerja sama, kita dapat bangkit dan melanjutkan hidup dengan penuh harapan.

Selain doa bersama, acara ini juga dimaksudkan untuk mempererat silaturahmi antarwarga, memperkuat rasa kebersamaan, serta mengenang perjuangan dan pengorbanan yang telah dilakukan oleh para korban tsunami serta keluarga mereka yang hingga kini masih mengingat tragedi tersebut. Pada kesempatan ini, Serda Sawawi juga mengingatkan agar masyarakat tidak melupakan sejarah dan terus menjaga persatuan, sebagai bentuk penghormatan kepada para korban yang telah meninggalkan kita.

Acara ini dihadiri oleh berbagai kalangan, mulai dari tokoh agama, tokoh masyarakat, hingga generasi muda yang ingin mengenang peristiwa tersebut. Meskipun sudah 20 tahun berlalu, ingatan tentang tragedi tersebut tetap membekas di hati masyarakat Aceh. Serda Sawawi menekankan pentingnya menjaga keutuhan dan perdamaian, serta selalu mengingatkan generasi muda agar lebih menghargai kehidupan dan saling mendukung satu sama lain.

Tak hanya itu, kegiatan ini juga menjadi momen untuk merenung dan bersyukur atas segala nikmat yang diberikan oleh Allah SWT. Dalam doa yang dipanjatkan, tidak hanya untuk para korban yang telah meninggal, tetapi juga untuk keselamatan, kesejahteraan, dan ketentraman seluruh masyarakat Aceh di masa depan. Semoga dengan doa dan doa bersama ini, masyarakat Aceh terus diberi kekuatan untuk menghadapai segala tantangan hidup yang ada di hadapan mereka.

Di akhir acara, Serda Sawawi mengungkapkan harapannya agar generasi penerus dapat terus menjaga dan melanjutkan semangat kebangkitan serta kesatuan yang telah terbentuk sejak bencana besar itu. Selain itu, dia juga mengingatkan akan pentingnya menjaga lingkungan dan kesiapsiagaan dalam menghadapi kemungkinan bencana di masa depan, agar masyarakat tetap bisa hidup dengan aman, damai, dan sejahtera. Kegiatan ini pun diakhiri dengan suasana penuh haru dan kebersamaan, sebagai wujud bahwa meskipun sudah 20 tahun berlalu, Aceh tetap bersatu dalam doa dan semangat membangun masa depan yang lebih baik.

Admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *