NUNUKAN – Di bawah terik matahari Nunukan yang membara, sebuah kisah inspiratif tentang persatuan dan dedikasi sedang terukir di Kelurahan Mansapa, Kecamatan Nunukan Selatan. Satuan Tugas TNI Manunggal Membangun Desa (Satgas TMMD) Ke-124 Kodim 0911/Nunukan, dengan semangat pantang menyerah, bahu membahu bersama masyarakat setempat, menghelat sebuah aksi gotong royong masif yang tak hanya membangun jalan, namun juga jembatan hati antara TNI dan rakyat.
Fokus utama kali ini adalah meratakan material basecourse, pondasi krusial bagi jalan sepanjang 2.600 meter dengan lebar ideal 6 meter yang akan segera menopang asa masyarakat.
Pemandangan di lokasi sontak menyentuh hati: puluhan pasang tangan, mulai dari prajurit TNI hingga warga sipil, bergerak lincah meski keringat membanjiri dahi. Sekop dan cangkul menjadi saksi bisu kegigihan mereka.
Tak ada rintihan, justru gema tawa dan canda mengiringi setiap ayunan alat, membuktikan bahwa bahkan di bawah sengatan mentari dan pekerjaan berat, semangat kebersamaan mampu mengubah lelah menjadi berkah. Ini bukan sekadar pekerjaan fisik; ini adalah deklarasi nyata optimisme tinggi, sebuah tekad baja untuk melahirkan infrastruktur yang tangguh, demi masa depan yang lebih cerah bagi seluruh warga Mansapa.
Letnan Kolonel Infanteri Albert Frantesca, M.Han, Komandan Satgas TMMD Ke-124 Kodim 0911/Nunukan, tak mampu menyembunyikan rasa bangga dan harunya. “Apa yang kita saksikan hari ini bukanlah hasil komando atau instruksi formal. Ini adalah getaran jiwa, inisiatif murni dari masyarakat kami,” tutur Letkol Albert dengan suara bergetar namun penuh keyakinan. Beliau menceritakan bagaimana satu per satu warga datang tanpa diminta, membawa peralatan seadanya, bahkan ada yang dengan ikhlas menggunakan tangan langsung untuk meratakan material.
“Meskipun tak ada peralatan yang memadai sekalipun, mereka dengan ikhlas menggunakan tangan-tangan mereka untuk turut andil,” imbuhnya. Sebuah bukti nyata bahwa kemanunggalan TNI-Rakyat bukan sekadar slogan, melainkan ikatan batin yang telah teruji dalam setiap tindakan nyata, sebuah simfoni harmoni antara seragam hijau dan semangat gotong royong.
Menuju garis akhir program TMMD Ke-124 yang akan ditutup pada 4 Juni 2025 mendatang, Dansatgas Letkol Inf Albert Frantesca menekankan pentingnya penyelesaian seluruh target. “Ini adalah detik-detik krusial,” tegasnya. Baik pembangunan fisik seperti jalan ini, maupun sasaran non-fisik yang meliputi penyuluhan dan pemberdayaan masyarakat, harus rampung dan memberikan dampak optimal. Semua adalah bagian dari visi besar untuk mengangkat harkat hidup masyarakat Nunukan melalui percepatan pembangunan lintas sektoral yang merata, membuka gerbang peluang dan kesejahteraan.
Kolaborasi gemilang antara TNI, Pemerintah Daerah, berbagai instansi terkait, dan yang terpenting, partisipasi aktif seluruh elemen masyarakat, adalah resep rahasia di balik kesuksesan TMMD ini. Sinergi inilah yang menjadi fondasi kokoh, tiang pancang impian akan kemajuan dan pemerataan pembangunan di seantero negeri.
Dengan semangat kebersamaan yang tak pernah padam, TMMD terus membuktikan dirinya sebagai program yang tak hanya membangun fisik, tetapi juga merajut kembali tali persaudaraan, menginspirasi harapan, dan menyatukan energi bangsa menuju cita-cita kemajuan yang berkelanjutan, khususnya di Kabupaten Nunukan. Ini adalah lebih dari sekadar proyek; ini adalah warisan.(0911).